Habitat dan morfologi lele sangkuriang

 Habitat dan Morfologi
·         Habitat
Habitat atau lingkungan hidup lele sangkuriang adalah air tawar, meskipun air yang terbaik untuk memelihara lele sangkuriang adalah air sungai, air saluran irigasi, air tanah dari mata air, maupun air sumur, tetapi lele sangkuriang relatif tahan terhadap kondisi air yang menurut ukuran kehidupan ikan dinilai kurang baik. Lele sangkuriang juga dapat hidup dengan padat penebaran tinggi maupun dalam kolam yang kadar oksigennya rendah, karena ikan lele sangkuriang mempunyai alat pernapasan tambahan yang disebut labirin yang memungkinkan lele sangkuriang mengambil oksigen langsung dari udara untuk pernapasan ( Himawan, 2008).
Djoko ( 2006), faktor yang berhubungan dengan lingkungan hidup ikan senantiasa harus di jaga dan diperhatikan. Faktor faktor tersebut antara lain adalah: suhu berkisar antara 24 – 30oC, ph 6,5 – 7,5, DO 5 – 6 mg/l. Dengan kondisi perairan tersebut di atas ikan lele dapat hidup dengan baik mengenai kkepesatan tubuhnya maupun kemampuan dalam menghasilkan benih ikan.


·         Morfologi
Sebagaimana halnya ikan lele, lele sangkuriang memiliki ciri ciri identik dengan lele dumbo sehingga sulit untuk dibedakan. Secara umum, ikan lele sangkuriang dikenal sebagai ikan berkumis catfish.
tubuh ikan lele sangkuriang ini berlendir dan tidak bersisik serta tidak memiliki mulut yang  relatif lebar yakni ¼ dari panjang total tubuhnya. Ciri khas dari lele sangkuriang adalah adanya empat pasang dan sungut yang terletak di sekitar mulutnya keempat pasang sungut tersebut terdiri dari dua pasang sungut (maxilal) atau rahang atas dan pasang sungut mandibula atau rahang bawah (Lukito,2002). Sirip lele sangkuriang terdiri atas lima bagian yaitu sirip dada, sirip perut, sirip dubur, sirip ekor,dan sirip ekor.
2.    Perkembangbiakan
Ikan lele mencapai kedewasaan setelah mencapai ukuran 100 gram atau lebih. Jika sudah masanya berkembang biak, ikan jantan dan betina berpasangan lalu mencari tempat yakni lubang yang teduh dan aman untuk bersarang. lubang sarang ikan lele terdapat kira kira 20-30 cm di bawah permukaan air. Ikan lele tidak membuat sarang dari suatu bahan ( jerami atau rumput – rumputan) seperti ikan gourame, melaikan hanya meletakan telurnya di atas dasar lubang sarang itu.
Ikan lele berkembang biak secar ovivar atau proses pembuahan tterjadi di luar tubuh ikan, dimana induk betina melepaskan telur bersamaan waktunya dengan jantan melepaskan sperma didalam air. Telur yang telah di buahi di jaga untu indunya sehingga sampai  10 hari sampai burayak ini cukup kuat meniggalkan sarangnya. Seekor induk betina dapat menghasilkan 1000 – 4000 butir telur sekali memijah (Suyanto, 1982).

Sedangkan bactiar (2006) mengatakan bahwa di alam bebas lele dumbo melakukan perkawinan pada bulan Oktober sampai April, yakni saat musim hujan berlangsung. Saat itu, air hujan banyak menggengang dan kondisi ini memicu lele dumbo untuk melakukan pemijahan dengan pasangannya.

0 komentar:

My Instagram