Cerita Singkat tentang Restu Emak


Hujan ini mengingatkan semua kehidupan emak, aku, kakak" & keluarga kecilku .. semasa kecilku tak mempunyai seorang ayah .. yang kami lalui dengan perjuangan yang begitu terasa berat namun menyenangkan, ada sedih, ada duka, sedikit tawa yang kami rasakan.. dimana hidup mencari sesuap nasi dan lauk harus dilalui dengan mencari kesana kemari.. pada saat itu tahun 1995 desember kami ditinggalkan seorang ayah .. ditinggalkan bukan dalam arti meninggal, namun ditinggalkan hidup hidup.. yang membuat jauh di dalam lubuk hati emakku meraung tapi tak tampak, membuatnya harus kuat menghadapi segala yang ada di depan nya. rumah yang kami tempati pada saat itu kami jual oleh pak asin yang kalian sekarang kenal dengan nama sabar subur. dan kami pindah pada tahun 1999 tepat di depan SD 25 Pontianak, sekarang menjadi SD 24 Kubu Raya. rumah kecil, kayu yang usang, paku yang berkarat dan atap yang bocor saat hujan kami gunakan untuk berteduh dan bertahan hidup.. saat malam kami tidur tak menggunakan alas apapun, waktu itu tak ada lampu .. semuanya gelap . kami memanduk kayu untuk sedikit cahaya agar tampak & tak digigit oleh nyamuk.... demi bertahan hidup emakku waktu itu menjajakan baju berjalan kaki dari parit keramat sampai ke rasau.. banyak yang laku namun upah yang didapatkan cukup untuk makan satu hari... terus menerus dan hingga emakku mendapat keahlian tukang urut.. bukan urut biasa tapi ada doa di dalamnya sehingga siapa saja yang urut khususnya di bidang tersalah/ keseleo/ encok/ patah/ kesambet / atau sejenisnya dengan izin Allah Sembuh dengan ajaibnya .. sehingga membuat orang orang kembali dan malah semakin ramai. dengan upah seikhlasnya hasil yang di dapat oleh emakku pun Alhamdulillah cukup untuk menghidupi 3 orang anak nya, namun kebutuhan hidup semakin meningkat sehingga membuat emakku kelelahan .. bukan hanya kelelahan saja efek dari orang yang sakit juga bisa kembali pada emakku.. dan akhirnya emakku memutuskan untuk mengurangi angka pasien yang di hadapinya. dan akhirnya satu demi satu orang yang disembuhkanya harus di pilih. banyak yang telah di urutnya dari masyarakat biasa sampai ke petinggi negara & bapak Komandan TNI. allhamdulillah sekolahku pun dibiayai olehnya sampai lulus smp.. waktu lulus smp tibalah saat dimana aku harus bisa lebih dari emakku... merawatnya, menjaganya & memberikan kasih sayang yang seperti ia lakukan padaku.. dan aku memutuskan harus menjadi orang yang bisa mebanggakannya dengan Menjadi TNI/POLRI pikirku.. 
Ajaib dan Allah pun memberikan pertolongNya kepada ku .. sangat mudah sekali. salah satu langganan emakku pak Rana pensiunan Komandan TNI AU menawarkan aku untuk ikut denganya dan ia Langsung menelfon staffnya menggunakan HT "Selamat sore kijang 58" staffnya menjawab "siap sore komandan", dan beliau menanyakan tentang pendidikan komando waktu itu... "siapkan berkas untuk perwira ponakan saya satu orang" .. " siap komandan laksanakan sudah kami siapkan berkas untuk perwira satu orang" dengan hati bahagia akupun dengan senangnya menunggu emakku untuk pulang... keluarlah emakku dari rumah dinas kediaman beliau dan pamit kepada pak ranak, cerita dan berbincanglah kami tentang aku akan dimasukan jadi tentara ... emakku akhirnya memutuskan JANGAN pak.. saya takut anak saya dicambuk dipukul atau meninggal jika tak kuat dengan latihan.. astafirullah dengan hati yang kacau balau . meraung menangis aku menyesalinya.. rasa tak sadar kelabilankupun keluar terberai.. hari demi hari aku meninggalkan emakku ...kerja diluar belajar dan banyak pengalaman yang kudapatkan... namun semua itu sia - sia .. aku merasa semakin banyak mendapatkan musibah... tibalah aku besar dimana aku berfikir semua itu karena kelabilanku .. teringat dengan nasehat pak rana beliau bilang "apapun yang terjadi jangan kamu lawan emakmu, ikuti saja semua yang dia perintahkan, jika benar laksanakan jika salah kamu diam saja" terenyuh aku berfikir .. menangis menyesali apa yang aku perbuat ... kembali aku kerumah .. barang yang kubawa harus lebih dari biasanya yang aku beri.. pulang dan aku membawakan emakku beras , gula, kopi, sarden, dan lauk lainya... tersenyum emaku dan bahagia.. hari yang kujalankan pun terasa lebih ringan ... rejeki yang kudapat lebih mudah padahal sebelumnya sulit karena diluar... dan akhirnya sampai sekarang aku sadar restu emakku lebih kuat efeknya... 
sekian dulu ceritanya disingkat... banyak cerita yang satu persatu tak bisa ku tulis disini karena facebook tak mampu menampung keseluruhan ceritaku secara langsung 
🙏
jangan lupa bahagia
Asslamua'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

0 komentar:

My Instagram